Jumat, 18 Februari 2011
Pulau Kemarau dan Masjid Agung Palembang
Oleh: Deddy
Foto selengkapnya
Sumatera Selatan - Berawal dari informasi teman kerja kalau sekarang Palembang bisa berwisata ke Pulau Kemarau atau Pulau Kemaro (dalam bahasa Palembang) hanya dengan IDR 6.000 untuk tiket PP mengunakan jasa Trans Musi. Rasa penasaran untuk melakukan pembuktian ke Pulau Kemarau dengan jalan darat untuk rekreasi bersama Kamis kemarin (13/05).
Awalnya kita masih bertanya apa bisa hanya dengan naik Trans Musi saja ke Pulau Kemarau? Masalahnya letak Pulau Kemarau itu di tengah perairan Sungai Musi. Selama ini kalau ke Pulau Kemarau selalu menggunakan jalan air yaitu bisa menggunakan speed boat atau sejenis ketek/tongkang. Saya sendiri memang pernah ke Pulau Kemarau sebelumnya pakai jalan darat, tapi itu karena ada acara Cap Go Meh. Cuma jalan itu baru dibuka kalau ada acara Cap Go Meh saja setiap tahunnya.
Petualangan Dimulai
Kami sepakat untuk janjian berkumpul jam 10 pagi di kantor. Entah ini sudah budaya atau apa, biasanya kalau janjian kita itu selalu mengaret satu jam kemudian, dan kami baru berkumpul tepat jam 11. Tujuan pertama, kita menuju halte Trans Musi yang letaknya di depan kantor. Sekitar 20 menit untuk menunggu bus Trans Musi berhenti di halte RS. Muh. Hoesin A. kami pun mulai masuk ke dalam bus. Ini juga termasuk untuk pertama kalinya kita mencoba naik Trans Musi.
Hampir sama dengan busway, Trans Musi juga yang punya AC dan musik. Seharga IDR 3.000 kita bisa keliling kota Palembang tanpa perlu mengganti halte dan bus. Sistem pembayaran tiketnya pun dilakukan di dalam bus. Kalau dibanding dengan bus kota, tentunya ada plus dan minus. Enaknya naik Trans Musi kita tidak perlu was-was sama tindak kriminal seperti pencopetan dan tidak perlu kepanasan karena berdesakan sama yang lain. Namun, sayangnya pengelolaan Trans Musi sendiri belum terstandarisasi, misalnya dari sisi bangunan halte. Ada sebagian bangunan halte yang memiliki kaca, pintu, dan tempat duduk, tapi ada juga di halte lain yang sama sekali tidak memiliki kaca dan tempat duduk.
Petualangan berhenti di halte transit tepat di bawah Jembatan Ampera. Nah, disini kami bingung kenapa perlu transit dan menyambung naik kapal Trans? Ternyata info teman kantor itu salah, bus Trans Musi sendiri tidak bisa untuk mencapai Pulau Kemarau. Jadi, cuma sampai di halte transit kami menikmati Trans Musi.
Berdiskusi sebentar, kami putuskan untuk membeli makan siang di warung kaki lima yang ada di dekat Jembatan Ampera. Soalnya di Pulau Kemarau tidak ada warung yang menjual makanan. Sewaktu kami berjalan, beberapa orang menawarkan jasa speed boat untuk ke Pulau, tapi kami selalu menolak karena mau mencoba kapal Trans.
Kapalnya Delay
Hampir 30 menit kami menunggu datangnya kapal Trans, namun tak kunjung datang. Sementara kapal yang beroperasi hanya ada 1 unit. Bolak balik bertanya sama bagian informasi, ternyata kapal Trans sendiri tidak singgah di pulau melainkan hanya melewatinya saja. Setelah mendapat informasi, kami mulai susun strategi baru dan mencoba negosiasi dengan orang yang menawarkan jasa speed boat ke pulau.
Selama menunggu kapal Trans itu, saya sempat mengabadikan foto-foto Jembatan Ampera dan kumpulan anak-anak sungai yang sedang asik berenang di siang hari yang terik. Pikirku anak-anak ini berani betul berenang di siang yang terik tanpa sehelai kain yang melekat di badan, apa tidak takut kalau ada iwak (ikan, red) yang mencokot badan mereka?
Speed boat GO!!!
Oke deal. Dengan tarif IDR 150.000 kami menggunakan jasa speed boat untuk ke pulau dengan perjanjian harga itu sudah termasuk pulang pergi mengantar kami. Ada 9 orang plus 1 sopir speed boat itu sendiri.
Kami turun ke tepian sungai lalu mulai naik satu per satu ke dalam speed boat. Saat mesin sudah di nyalakan, rombongan anak-anak sungai itu membantu mendorong kapal kami tepat di sungai. Mereka yang masih telanjang, menutupin kelaminnya dengan satu tangan, dan tangan yang lain membantu mendorong kapal. Ini satu pengalaman yang menarik, saya dapat berinteraksi langsung dengan mereka.
Naik speed boat siang itu seperti saya sedang naik di atas kuda. Speed boat yang melaju bukan berjalan tenang melainkan tubuh kita akan dibawa bergoncang-goncang. Saran saya kalau naik speed boat, carilah posisi belakang. Kalau duduk di depan, kamu harus siap jadi perisai buat teman di belakang. Guyuran air sungai pertama kali dimulai dari depan dan juga tekanan angin yang paling kencang juga dari depan. Sementara yang duduk di tengah akan lebih berasa goncangan kapal. Tapi kalau kamu duduk di belakang, kamu bakalan melewatkan sensasi seru yang saya sebutkan tadi. Jadi, silahkan pilih sendiri.
Explore and Explore
Sampai di pulau, saatnya kita eksplorasi apa yang ada di dalam pulau yang katanya keramat. Kami sendiri berusaha menjaga sikap selama di pulau. Contoh tidak membuang sampah makanan sembarangan :D , tidak kencing sembarangan di belakang pohon, tapi langsung ke sungai :D , dan juga tidak bernarsis ria tapi sayangnya kami semua tampak kalap kamera.
Di dalam pulau terdapat sebuah rumah sembahyang, sayangnya kami tidak bisa masuk karena di kunci. Kemudian ada sebuah pagoda seperti di cerita Kera Sakti dan sekali lagi kami tidak bisa masuk ke dalam karena dikunci oleh pengelola. Terakhir, ada sebuah pohon yang diberi nama pohon cinta. Mitos berkata kalau menulis nama di pohon tersebut kamu akan langgeng sama pasangan, atau bisa juga meminta jodoh. Pernah saya menulis kalau ada teman yang melakukan double date di pulau dan menantang menulis nama pasangan masing-masing, terakhir tepat satu minggu kemudian mereka putus. Entah benar atau bukan, tapi kami lebih melihat jangan merusak alam dengan mencoret-coret di batang pohon.
Masjid Agung Palembang
Hampir dua jam di pulau, badan saya sendiri sudah gosong oleh terik matahari. Kami beranjak pulang ke tempat semula. Dan petualangan saya belum berakhir di pulau saja. Setelah sampai kita langsung berpisah, tinggal 3 orang teman saya yang ingin melakukan sholat di Masjid Agung Palembang. Berhubung saya belum pernah menginjakkan kaki di masjid tersebut, saya ikut bergabung. Sambil menunggu mereka sholat, saya berkeliling di bangunan masjid yang bangunannya tampak mewah.
Masjid ini sendiri punya dua bangunan. Bangunan yang pertama memiliki arsitektur oriental atau etnik cina. Sesuai dengan sejarah kota Palembang dan Pulau Kemarau kalau pemerintahan kota Palembang pernah dipimpin oleh orang keturunan tionghoa. Kemudian, bangunan yang kedua baru dibangun dengan arsitektur khas orang pribumi.
(Deddy / gst)
sumber : detik
KEYWORD CLOUD
|Arsitek|Rumah|Jasa Arsitek|Jasa Konsultan Bangunan|Desain Rumah|Bangun Rumah|Renovasi Rumah|Bedah Rumah|Bongkar Rumah|Design Rumah|Denah Rumah|Model Rumah|Tabloid Rumah|Majalah Rumah|Kontraktor Rumah|Kontraktor Bangunan|Kontraktor Arsitek|Konsultan Rumah|Konsultan Bangunan|Konsultan Arsitek|Rumah123|Arsitek Indonesia|Web Rumah|Layout Rumah|Arsitek Surabaya|Desain Interior|Gambar Rumah|Konsultan Proyek|Arsitek di Internet|Arsitek Online|Rumah Minimalis|Arsitektur Modern|Tukang Gambar|Tukang Gedung|Tukang Gambar Rumah|Sketsa Rumah|Tata Ruang|Rancang Bangun|
|Tukang Gambar Gedung|Jasa Arsitek di Surabaya|Desain Rumah di Surabaya|Desain Rumah Minimalis|Desain Rumah Sederhana|Desain Rumah Mewah|Rumah Gedung Sederhana|Rumah Mewah|Rumah Idaman|Apartement|Arsitek Muda Indonesia|Arsitek Rumah|Arsitektur|Arsitektur Komputer|Arsitektur Modernisasi|Arsitektur Post Modern|Arsitektur Rumah|Arsitektur Rumah Minimalis|Arsitektur Tropis|Arsitektur Digital|Bangunan Rumah|Bangunan|Contoh Gambar Rumah|Dapur|Denah Rumah Minimalis|Desain|Desain Arsitektur|Desain Dapur|Desain Kamar|Desain Kamar mandi|Desain minimalis|Desain minim|Desain Rumah Minim|Design Rumah Sederhana|Design|Design Arsitek|Design Pintu|Design Rumah|Design Rumah Minimalis|Disain|Disain Rumah|Feng Shui|Fengshui|Gambar|Gambar Arsitektur|Gambar Denah Rumah|Gambar Desain Rumah|Gambar Design Rumah|Gambar Rumah Tropis|Gambar Rumah Mewah|Gambar Rumah Minimalis|Gaya Rumah Minimalis|Harga Rumah Idaman|Iklan Rumah|Interior|Interior Desain|Interior Design|Interior Design Apartemen|Interior Design Company|Interior Kamar Mandi|Interior Ruang Tidur|Interior Ruang Makan|Interior Ruang Keluarga|Interior Kantor|Interior Rumah|Majalah Rumah Tinggal|Membangun Rumah Minimalis Modern|Rancangan Rumah|Rumah Contoh Minimalis|Rumah Desain|Rumah Dijual|Rumah Dikontrakkan|Rumah Idaman Keluarga|Rumah Kayu|Rumah Mewah Minimalis|Rumah Minimalis Tropis|Rumah Model|Rumah Mungil|Rumah Sederhana|Rumah Unik|Sket Rumah|Sketsa Surabaya|Tabloid Rumah Tinggal|Taman|Taman Rumah|Tipe Tradisional Tropis|Desain Pertokoan Plaza Mall|Desain Pertokoan Mall Plaza|Desain Tempat Perbelanjaan|Desain Hotel Mall Kantor Tempat Penginapan|Desain Tempat Penginapan Plaza Mall Kantor|Desain Perkantoran|Desain Sewa Perkantoran|Desain Lapangan Futsal|Desain Sewa Lapangan Futsal|Desain Sepak Bola Futsal|Desain Lapangan Tenis|Desain Sewa Lapangan Tenis|Desain Lapangan Bulu Tangkis|Desain Sewa Lapangan Bulu Tangkis|Desain Gate Perumahan Property Real Estate|Desain Pintu Masuk Gate Perumahan Property Real Estate|Desain Kompleks Perumahan Property Real Estate|Desain Penataan Kompleks Perumahan Property Real Estate|Desain Terminal Bis|Desain Penataan Di Terminal Bis|Desain Sewa Jual Apartement|Desain Jual Sewa Apartement|Desain Bengkel Show Room Mobil|Desain Show Room Bengkel Mobil|Desain Bengkel Show Room Motor|Desain Show Room Bengkel Motor|Desain Gudang Kantor Pabrik|Desain Kompleks Pondok Pesantren|Desain Kompleks Ruko|Desain Kompleks Sekolahan International|Desain Taman Modern Rollers Skate Sepeda|Desain Taman Modern Pusat Kota|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar